Aksi Ambil Untung Perlemah Nikkei pada Penutupan


Tokyo (ANTARA/AFP) - Saham Tokyo berakhir bervariasi pada Kamis, dengan Nikkei melemah karena aksi ambil untung (profit taking) setelah indeks berakhir di atas tingkat 9.000 untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.
Indeks Nikkei di Bursa Efek Tokyo kehilangan 13,35 poin, atau 0,15 persen, menjadi 9.002,24. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama bertambah 2,15 poin atau 0,27 persen ke 784,49.
Penurunan Nikkei terjadi setelah saham Jepang menguat dalam beberapa hari terakhir, dengan penutupan indeks di 9.015,59 pada Rabu.
"Investor melakukan penjualan untuk ambil untung dan short-selling setelah Nikkei di atas 9.000," kata Mitsushige Akino, kepala fund manager di Ichiyoshi Investment kepada Dow Jones Newswires.
Tetapi suasana "bullish" (bergairah) di pasar Tokyo tetap, karena Akino mengatakan "beberapa pembelian dimungkinan" sehingga akan mencegah Nikkei jatuh lebih lanjut.
Indeks saham unggulan (blue chip) diperdagangkan di kisaran sempit, dengan dukungan datang dari kenaikan kecil semalam di Wall Street dan yen yang stabil, kata Yumi Nishimura, analis pasar senior dari Daiwa Securities.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 5,75 poin (0,04 persen) pada 12.883,95. Indeks berbasis luas S&P 500 naik 2,91 poin (0,22 persen) menjadi 1.349,96, sedangkan indeks komposit Nasdaq bertambah 11,78 poin (0,41 persen) menjadi 2.915,86.
Nishimura mengatakan kepada Dow Jones Newswires bahwa dia memperkirakan indeks berada di kisaran antara 8.965 dan 9.065, dengan pasar mengamati dengan seksama euro terhadap yen, dengan yen yang lebih lemah mungkin menguntungkan saham.
Unit tunggal berdiri di 1,3277 dolar dan 102,46 yen, dari 1,3260 dolar dan 102,14 yen. Dolar berada di 77,17 yen, merayap naik dari 77,03 yen di New York. (rr)

 sumber yahoo

0 Response to "Aksi Ambil Untung Perlemah Nikkei pada Penutupan"

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Link Exchange

Favicon1
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme