Jepang Minta RI Biayai Mayoritas KA Supercepat Jakarta-Bandung

  •  Perbaikan sinyal telekomunikasi kereta api.
 FOTO : ANTARA










Pemerintah Jepang resmi menawarkan hasil pra studi kelayakan (pre-feasibility study) kereta super cepat (high speed railway/HSR) Jakarta-Bandung kepada pemerintah.

Dari total kebutuhan dana Rp 56,108 triliun, Indonesia diharapkan bisa membiayai 70-80 persen.

Deputy Director General Railway Bureau Ministry of Land Infrastructure Transporta and Tourisme Japan, Hiroshi Tabata mengatakan, pra studi tersebut dilakukan dengan pertimbangan bagian program Metropolitan Priority Area (MPA) yang didanai oleh pemerintah Jepang.

"Dalam pengembangan proyek dengan model public private partnership (PPP) di Jepang dibagi-bagi, sekitar 70-80 persen dari pemerintah. Kalau tidak swasta sulit terlibat," kata Hiroshi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Kantor Kemenhub Jakarta, hari ini.

Hiroshi mengungkapkan, pahaknya telah melakukan seminar memaparkan hasil pra-FS tersebut yang difaislitasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jepang menawarkan teknologi pembangunan KA HSR dari Shinkansen dengan prestasi zero accident.

Selama 47 tahun beroperasi, tidak ada satupun korban meninggal dengan keterlambatan rata-rata hanya satu menit. Shinkansen memiliki rel khusus yang didesain ringan, stabil, kedap suara, dan ramah lingkungan.

"Bahkan saat gempa di Jepang, 27 rangkaian KA Shinkansen sedang dioperasikan dengan kecepatan 270 kilometer per jam. Namun karena Shinkansen memiliki sensor gempa bumi, KA bisa berhenti seketika tanpa menimbulkan korban luka atau meninggal. Karena itu kami berharap teknologi Shinkansen bisa diimplementasikan di Indonesia dengan skema PPP," ungkap dia.

Menurut Hiroshi, KA super cepat Jakarta-Bandung sangat penting karena mengoneksikan dua kota yang penduduknya besar. Bandung misalnya memiliki 2,4 juta penduduk, sehingga menjadi pasar potensial pengembangan KA super cepat ini. Di sisi lain, angkutan KA yang ada saat ini belum maksimal pemanfaatannya.

"Namun sekali lagi pengembangan KA supercepat Jakarta-Bandung, seperti halnya KA Shinkansen, adalah sesuatu dengan warna berbeda, maka pengembangan komersialnya harus didanai pemerintah. Kalau hanya mengandalkan penjualan tiket agak sulit," ungkap dia.
Penulis: ID/ Tri Listiyarini/ Whisnu Bagus

0 Response to "Jepang Minta RI Biayai Mayoritas KA Supercepat Jakarta-Bandung"

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Link Exchange

Favicon1
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme